*Kadang kita Minder karena Miskin, tapi.....*
*Kadang kita Minder karena Miskin, tapi.....*
*Bila kita telah berusaha dan bekerja keras*.
*Dan kita telah jalani Sholat yang lima waktu.*
*Dan masih kita tambah dengan Sholat sunnah (Rawatib, Dhuha, Tahajud, Witir) juga Dzikir, Sholawat dan banyak DOA*.
*Namun tetap miskin juga.*
*Tak perlu minder apalagi protes pada-NYA*
Seorang anak bertanya kepada ibunya : _"Ibu, mengapa kita miskin?"_
Dengan tenang sang ibu berkata : _"Nak, hidup ini seperti jalan² di minimarket atau supermarket. Semua orang boleh memilih dan membawa barang apa saja yang ia inginkan."_
_"Siapa yang membawa sepotong roti, maka ia harus membayar dengan harga sepotong roti"_
_"Dan siapa yang membawa tiga potong roti, iapun harus membayar dengan harga tiga potong roti."_
_"Sementara kita tak mungkin membawa apa²' karena tak punya uang untuk membelinya. Bahkan dipintu kasirpun kita tak akan diperiksa, dibiarkan jalan begitu saja."_
_"Begitu pula kelak di Hari Kiamat Nak."_
_"Saat orang² kaya antri menjalani pemeriksaan untuk dimintai pertanggung jawaban. Saat orang² kaya ditanya tentang : *Darimana hartanya mereka peroleh?. Dan kemana hartanya mereka belanjakan?.*"_
_"Kita dibiarkan terus berjalan tanpa beban. Lebih ringan kan..?"_
_"Apakah engkau masih juga belum bisa menerima?"_
_"Anakku..!"_
_"Jika kita memang ditakdirkan menjadi orang miskin : *BERSABARLAH. Karena setelah kematian, kemiskinan itu akan sirna."*_
_"BERPIKIRLAH POSITIF, barangkali, jika kita kaya belum tentu bisa lebih bertakwa"_
_"Mungkin juga, dengan kemiskinan kita akan lebih mudah meraih SURGA-NYA."_
_*"JANGAN PERNAH MINDER"*,_
_"Karena kaya dan miskin bukanlah ukuran Mulia dan Hinanya manusia."_
_"Tetaplah berprasangka baik pada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala."_
_"Singkirkan rasa iri , cemburu & buanglah tanda tanya, tentang Kehendak-NYA Pembagi Nikmat."_
_"Mungkin jatah buat kita masih tersimpan di SURGA, menunggu kita benar² telah Siap Menerimanya...."_
Ingatlah apa yang disampaikan Rasulullah.. bahwa _"Sesungguhnya kekayaan itu bukan terletak pada banyaknya harta benda, tapi pada *hati dan ketenangan jiwa"*_
*Barakallahu Fiikum*